https://youtube/t5ywwbSpSPw
RAMA HARMOKO
Minggu, 22 Januari 2017
Kamis, 29 Desember 2016
Pasang TWRP + Root ROM APAPUN versi BERAPAPUN redmi note 2
Bahan :
1. download redmi note 2 root : https://drive.google.com/open?
id=0B...
2. download superuser : https://drive.google.com/open?id=0B...
langkah 2 :
1. ekstrak file redmi note 2 root di dekstop pc/lptop, copy super
user ke memory internal
2. masuk mode fastboot dg mnekan tmbol power+vol bawah kmdian
hubungkan ke pc
3. buka root.bat dan ikuti lngkah2nya
4. matikan hp kmdian masuk ke twrp dg menekan tmbol power +
vol atas
5. install file superuser tadi kmdian reboot
---------DWYOR-----------
Senin, 07 April 2014
Menghitung Pesangon PHK & Pensiun sesuai UU 13-2003
Pasal 156 UU No. 13 tahun 2003, ayat 1 menyebutkan, "Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima."
Ingat Perhitungan dibawah ini adalah berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003. Jika formula perhitungan pesangon dan penghargaan yang diatur pada Peraturan Perusahaan atau perjanjian Kerja Bersama (PKB) lebih baik dari pada yang diatur dalam UU No. 13/2003, maka yang digunakan adalah formula yang dipakai pada Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Anda.
Pasal 157 ayat 1 menyebutkan bahwa komponen upah yang dijadikan dasar dalam perhitungan pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak terdiri atas :
a. Upah Pokok
b. Segala macam bentuk tunjangan yang bersifat tetap.
Tabel Pesangon berdasarkan Masa Kerja sesuai UU 13/2003
Tabel Penghargaan berdasarkan Masa Kerja sesuai UU 13/2003
Jika digabung Tabel Pesangon dan Penghargaan akan tampak sbb :
Hati-hati dengan tabel di atas.
Itu adalah tabel secara umum.
Untuk kasus PHK yang
lebih rinci, berikut
adalah besar uang pesangon
dan/atau penghargaan yang akan diterima.
Tabel Pesangon dan Penghargaan untuk Berbagai Jenis PHK
Kesalahan Berat | ||||
Mel. Tindakan Pidana | ||||
Setelah Diberikan SP | ||||
Mengundurkan Diri | ||||
Perubahan Status & Pekerja Tidak Bersedia | ||||
Perubahan Status & Pengusaha Tdk Bersedia | ||||
Perusahaan Tutup | ||||
Efisiensi | ||||
Pailit | ||||
Meninggal | ||||
Pensiun Normal | ||||
Mangkir | ||||
Permohonan ke LPPHI | ||||
Sakit Berkepanjangan |
Tabel Pesangon & Penghargaan Setelah Digabung
Untuk Jenis PHK : Pensiun Normal, Di-PHK Perusahaan, Meninggal, Sakit Berkepanjangan, Permohonan ke LPPHI
Pasal 156, ayat 4 menyebutkan, " Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
- cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
- biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja;
- penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
- hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
Ingat ! Pesangon & Penghargaan Dipotong Pajak
No. | Perhitungan | Hasil |
---|---|---|
1 | Pesangon ( 9 x 2 ) | 18 bulan upah |
2 | Penghargaan | 4 bulan upah |
3 | Pesangon & Penghargaan | Rp110.000.000 |
4 | Pajak u/ Rp50 juta pertama (0 %) | 0 |
5 | Pajak u/ Rp 50 juta berikutnya(5 %) | Rp 2.500.000 |
6 | Pajak u/ Rp 10. juta (15 %) | Rp 1.500.000 |
7 | Total Pajak | Rp 4.000.000 |
8 | Penghasilan Bersih (3-7) | Rp 106.000.000 |
Konsultasikan perhitungan pajak dengan bagian HRD. Mereka akan memberikan bagaimana menghitung pesangon, penghargaan dan hak lainnya setelah dipotong pajak.
Untuk kasus PHK karena alasan lain seperti mengundurkan diri, kesalahan berat, keinginan perusahaan- hal ini juga telah diatur di UU No. 13 tahun 2003. Sebagai Karyawan swasta anda harus memahami hak-hak konstitusional anda yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dan Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama diperusahaan tempat anda bekerja. Kalau anda belum punya UU 13-2003 silahkan download DISINI.
Sumber :
Senin, 14 Januari 2013
JALUR PROSES PABRIK KELAPA SAWIT
1.1 LATAR BELAKANG
Bisnis kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan dalam dunia perkebunan. Ini dikarenakan produk dari pabrik kelapa sawit yakni CPO dan PKO sangat banyak manfaatnya. Informasi menyebutkan bahwa produk turunan dari CPO dan PKO dapat menghasilkan 163 bahan lain. Bahkan saat ini tercipta biodiesel yakni pengolahan CPO menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan. PT. SMART (Sinar Mas Agrobussines Resouces and Technology) merupakan perusahan terbesar di Indonesia khususnya di bidang agribisnis kelapa sawit, terus berupaya untuk mengembangkan ushanya guna memaksimalkan peluang pasar yang ada. Dengan komitmen dan kerja keras yang tinggi PT. SMART Tbk saat ini menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di asia. Untuk memenuhi kebutuhannya akan tenaga professional untuk ditempatkan di PKS yang ada. Dalam hal ini PT. SMART Tbk mengadakan sebuah program beasiswa berikatan dinas S1 smart engineering yang bertujuan untuk mendidik dan melatih mahasiswa calon assisten agar memahami perihal tentang pabrik kelapa sawit.
Salah satu program/kegiatan yang telah disusun oleh pengurus adalah magang bagi peserta smart engineering, yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai Pabrik Kelapa Sawit (PKS) termasuk di dalamnya struktur organisasi manajemen PKS fungsi dan tanggung jawabnya, serta tentang proses produksi pengolahan kelapa sawit. Sehingga diharapkan para peserta akan lebih mudah menerima materi yang akan disampaikan oleh para instruktur pada sesi kelas.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih mendalam mengenai stasiun-stasiun yang terdapat dalam pabrik kelapa sawit, dan departement-departement terkait dalam pabrik ini.
Stasiun Penerimaan TBS (Tandan Buah Segar)
Stasiun dimana pertama kali TBS diterima, dimana semua kelengkapan dokumen asal-usul dan tonase buah di catat dan didokumentasikan.
Terdapat tiga tahap dalam Stasiun Penerimaan :
a. Truk tiba di PKS dan menunggu di depan pagar PKS.
b. Truk yang masuk ke pabrik ditimbang (gross). Setelah ditimbang, TBS dibongkar dari truk di penerimaan dan diteruskan ke jembatan timbang untuk penimbangan tarra. Setelah penimbangan tarra, truk meninggalkan PKS.
c. TBS dipindahkan dari penerimaan ke lori siap untuk direbus.
Beberapa tujuan stasiun ini adalah sebagai berikut :
a. Menerima TBS dari Kebun dengan waktu tunggu penerimaan truk seminimal mungkin
b. Penimbangan TBS masuk yang akurat.
c. Mengirimkan TBS ke Penerimaan dan kemudian ke lori dengan pembongkaran optimal, buah terkelupas dan kehilangan brondolan yang minimum.
2.2.2 Stasiun Sterilizer
Tempat dimana dilakukan proses perebusan TBS dengan menggunakan panas dari uap yang bertekanan tinggi, secara konveksi dan konduksi.
Fungsi utama rebusan yaitu untuk melepaskan brondolan dari Janjangnya (bunchstalk) dan beberapa manfaat lain yang diperoleh dalam proses rebusan yaitu :
a. Me-non-aktifkan enzym-enzym lipase yang dapat menyebabkan kenaikan FFA (Free Fatty Acid).
b. Melunakan brondolan untuk memudahkan pelepasan/pemisahan daging buah dari Nut di digester.
c. Memudahkan proses pemisahan molekul molekul miyak dari daging buah (St. Press) dan mempercepat proses pemurnian minyak (St. Klarifikasi)
d. Mengurangi kadar air biji sawit (Nut) sampai < 20 % , sehingga meningkatkan efisiensi pemecahan biji sawit (Nut).
Tolok ukur harian atas hasil yang dicapai :
A. Kontrol pengolahan dan kehilangan produksi, yaitu:
% USB Maksimum 3,00 %
% Oil Loss di EB Stalks Maksimum 4,00 % O/DM
% Oil loss di Effluent Maksimum 17,00 % O/DM)*
% Fruit Loss di Fruit in EB Maksimum 0,60 % terhadap sampel
*) Effluent termasuk condensate dari rebusan.
B. Pemeriksaan kebersihan lingkungan stasiun, terjaga baik.
C. Pemeriksaan kebocoran-kebocoran uap dari rebusan atau pipa-pipa.
D. Pemeliharaan stasiun rebusan harus selalu dilaksanakan.
2.2.3 Stasiun Thresing
Proses pemisahan TBS yang telah direbus menjadi brondolan dan janjangan kosong dengan sistem diputar dan dibanting.
Fungsi dan Tujuan :
Untuk mengirimkan brondolan rebusan ke stasiun Digester dan Pressing dengan pencapaian throughput 60 Ton TBS per jam dan meminimalkan losses CPO & PK di janjangan kosong (Empty Bunch).
- Tolak Ukur harian
% USB sebelum SSBC Maksimum 3,00 %
% USB sesudah SSBC Maksimal 1 %
% Oil Loss on EB Stalks Maksimum 4,0 % O/DM
% Fruit Loss in Fruit in EB Maksimum 0,6 % terhadap sampel.
- Kebersihan areal dan lingkungan stasiun terjaga baik.
- Maintenance stasiun Thresher harus selalu di perhatikan /di periksa.
2.2.4 Stasiun Press
Merupakan stasiun pertama kalinya pengambilan minyak dari fruit/TBS dan di stasiun ini terjadinya pemisahan press cake/fiber dan nut dengan crude oil.
Fungsi dan Tujuan :
a) Mengkondisikan brondolan di digester sebelum di-press.
b) Meng-ekstraksi minyak semaksimal mungkin dari daging buah dengan Nut pecah semimimum mungkin.
c) Menghantar press cake dan Nut ke cake breaker conveyor untuk dipisahkan antara Nut Fibre di Depericarper.
d) Menyeimbangkan pencapaian kapasitas/jam, dengan operasional press yang normal yang disesuaikan kapasitas unit press terpasang.
Tolak ukur hasil yang dicapai:
%Oil Loss in Fiber Maksimum 8,00%O/DM
%Oil Loss in Nut Maksimum 1,00%O/DM
%Nut Pecah/total Nut Maksimum 10%/sampel
2.2.5 Stasiun Klarifikasi
Tempat dimana proses penjernihan crude oil dari ekstraksi stasiun press, yang masih mengandung sejumlah kadar air, sludge dan lumpur, melalui tahapan-tahapan klarifikasi yang merupakan faktor yang sangat menetukan terhadap produksi CPO untuk kualitas dan kuantitas.
Fungsi dan Tujuan :
a) Perolehan oil content maksimum ( ³ target)
b) Pencapaian oil losses pada heavy phase & final effluent minimum
c) Pencapaian kualitas produksi yang maksimum
Tolak ukur keberhasilan
a. Oil Loss
Pada sludge centrifuge. Maksimum 13,00 %O/DM
Pada Final Effluent Maksimum 17,00 %O/DM
Pada solid decanter Maksimum 14,00%O/DM
Pada heavy phase decanter Maksimum 11,50%O/DM
b. Kualitas Produksi :
FFA < 3.00 %
Moisture < 0.150 %
Dirt < 0.015 %
DOBI > 3.00
c. Jumlah unit sludge centrifuge dan purifier yang di operasikan rata2/jam , disesuaikan dengan spesifikasi kapasitas pabrik.
d. Kebersihan unit-unit mesin dan lingkungan stasiun terjaga.
2.2.6 Stasiun Nut & Kernel
Stasiun yang melakukan proses pencapaian efisiensi recovery kernel yang maksimal dengan kualitas produksi yang optimal dan losses yang minimal.
Fungsi dan Tujuan :
a) Pelepasan noten dari serat fibre.
b) Pelepasan kernel dari lapisan shell, dengan 2 cara :
Pemecahan (crack-mix)
Berdasarkan berat jeis (density)
c) Pencapaian losses pada Fibre cylcone – LTDS dan claybath lebih kecil dari standar.
Monitoring keberhasilan
Kualitas Produksi :
- Moisture 6 – 7 %
- Dirt 5 – 6%
- Broken Kernel <15 %
- FFA < 2 %
a. Effisiensi Ripple Mill ≥ 97 %
b. Volume noten hopper maksimal. 50% dari kapasitasnya
Volume kernel silo harus penuh ( minimal 75 % dari kapasitasnya).
c. Mass Balance Craxmix
- Ex LTDS no 1 = 50 % maksimum
- Ex LTDS no 2 = 30 % maksimum.
- Ex Claybath = 20 % maksimum.
Kebutuhan kg CaCO3 terhadap ton TBS maksimum 1 kg/ton TBS.
2.2.7 Kamar Mesin
Merupakan pembangkit energi listrik yang digunakan di dalam pabrik untuk mensuplay listrik (power) untuk mesin-mesin pabrik, kantor, maupun domestic (perumahan).
Peralatan yang ada pada kamar mesin:
1. Diesel genset
2. Steam turbin
3. Main switch board
4. Distribution board
5. Back Pressure Vessel (BPV)
Mesin utama untuk penghasil energi listrik dalam PKS yaitu menggunakan steam turbin, adanya diesel genset digunakan untuk support steam turbin apabila ada trouble / masalah.
2.2.8 Boiler
Boiler (ketel uap) merupakan stasiun untuk mengubah air menjadi uap bertekanan dengan memanfaatkan energi panas hasil pembakaran.
Hal-hal yang harus diperhatikan selama pengoperasian:
1. Mendapatkan efisiensi yang maksimal, yaitu menghasilkan sejumlah steam sesuai kapasitas boiler dengan tujuan untuk memaksimalkan pemakaian steam turbin sehingga dapat mengurangi penggunaan mesin diesel (genset)
2. Menghasilkan kualitas steam yang baik, sehingga dapat mengurangi biaya maintenance pada steam turbin
3. Menjalankan boiler dalam kondisi yang aman untuk keselamatan kerja bagi karyawan
4. Menyediakan steam yang cukup untuk pengolahan guna mendapatkan efisiensi pengolahan yang baik.
Monitoring air boiler
- PH = 10,5-11,5
- TDS = 2100- 2500 bila mengunakan sage 1200
- Sulvit = 30-50
- Posport = 30 -50
- Fe = max 3 ppm
- Total hardnes = 0 ppm
- Silika = Max 150 ppm
- Total = max 700
- Hidratalkaliniti = Besar dari 375
2.2.9 Water Treatment
Tempat pengolahan air agar dapat digunakan untuk operasional pabrik dan kebutuhan perumahan.
Hal-hal yang harus diperhatikan selama pengoperasian:
1. Memproduksi air standart Industri (Boiler Water).
2. Mengefektifkan biaya raw water treatment
3. Mengefektifkan biaya boiler water treatment dengan hasil air yang bersih dan jernih
4. Memperpanjang umur operasional boiler sehingga dapat mengurangi biaya perbaikan.
2.2.10 Final Effluent
Proses pengendalian limbah cair pabrik kelapa sawit adalah proses perombakan secara anaerobik yang berlangsung tanpa membutuhkan oksigen, untuk mendapatkan senyawa-senyawa limbah menjadi energi dan nutrisi yang sesuai untuk kebutuhan land application.
Tujuan stasiun ini secara keseluruhan adalah ;
a) Mendapatkan limbah akhir yang sesuai dengan kebutuhan land application
b) Perawatan kolam limbah
2.2.11 Standart Oil/Kernel Loss Selama Produksi
2.2.11.1 Oil Loss ( Kehilangan Minyak)
No.
Description
Rumus
Standart
1Fruit in empty bunchO/WM x 0,21×0,33< 0,05% to FFB
< 0,60% to O/DM
2Empty bunch stalksO/WM x 0,21< 0,30% to FFB
< 4,00% to O/DM
3FibreO/WM x 0,125< 0,58% to FFB
< 8,00% to O/DM
4NutO/WM x 0,0575< 0,05% to FFB
< 1,00% to O/DM
5Final effluentO/WM x 0,55< 0,42% to FFB
< 17,00% to O/DM
TOTAL OIL LOSS< 1,40% to FFB
< 30,60% to O/DM
Sludge/slurry ex. Sludge CentrifugeO/WM x 0,38< 0,32% to FFB
< 13,00% to O/DM
2.2.11.2 Kernel Loss (Kehilangan Kernel)
No.
Description
Rumus
Standart
1Fruit in empty bunchO/WM x 0,21 x 0,15< 0,02% to FFB
< 0,60% to O/DM
2Fibre CycloneO/WM x 0,125 x 0,9< 0,11% to FFB
< 1,00% to O/DM
3LTDS I & IIO/WM x 0,0575 x 0,9< 0,05% to FFB
< 1,20% to O/DM
4Clay bathO/WM x 0,0575 x 0,9< 0,01% to FFB
< 1,40% to O/DM
TOTAL KERNEL LOSS< 0,19% to FFB
< 4,2% to O/DM